Kini Saatnya Student-Centered Learning
Pemanfaatan teknologi semasa pembelajaran jarak jauh hampir dua tahun belakangan ini menyadarkan kita bahwa sudah saatnya student-centered learning menjadi standar praktik pembelajaran.
Mengapa sekarang student-centered learning menjadi urgensi?
Ada dua argumen mengapa mengapa student-centered learning sekarang menjadi urgensi. Pertama, kita sudah melihat bahwa pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran yang teacher-centered bukan saja tidak cocok untuk situasi pandemi, tapi bahkan menghambat pembelajaran. Kedua, akses teknologi yang sudah tersedia justru sudah sangat siap untuk memfasilitasi student-centered learning.
Untuk itu sekolah membutuhkan pembekalan yang tepat metode untuk mempercepat proses guru menguasai metode-metode student-centered learning. Pendekatan terbaik adalah dengan mencobanya sebagai murid (pembelajar). Ini mengapa Kelas Masa Kini menjadi solusi untuk guru dan pemimpin sekolah. Melalui Kelas Masa Kini, guru dan pemimpin bisa mempelajari berbagai topik dan praktik pendidikan dan teknologi, melalui proses student-centered learning! Dengan mempelajari topik-topik ini guru dan pemimpin akan berkali-kali merasakan menjadi murid student-centered learning sehingga siap untuk mempraktikkannya di kelas.
Bagaimana Kelas Masa Kini menyuntikkan praktik student-centered learning di dalamnya?
Pertama, belajar mandiri. Kelas Masa Kini menyediakan berbagai topik pendidikan dan teknologi. Pengguna (terutama guru dan orang tua) dapat memilih sendiri courses (modul-modul) mana yang ingin diambil (melalui konsultasi dengan fasilitator Tim WFE). Setiap topik dirancang agar pengguna dapat memahami konsep dan praktik dasar dari setiap topik, melalui bacaan, multimedia, dan kuis online. Dengan mengikuti courses ini secara mandiri, guru dan pemimpin akan mendapat insight tentang:
- Materi dasar seperti apa saja yang perlu saya sediakan
- Instruksi belajar mandiri seperti apa yang mencapai pemahaman dasar
- Bagaimana saya menjadi moderator secara asynchronous
Kedua, belajar bersama komunitas. Kelas Masa Kini memoderatori diskusi besar antara semua peserta courses (modul). Belajar lebih baik ketika bersama. Belajar bersama bisa menajamkan pemahaman sendiri dan memperkaya diri dengan keunikan pemahaman dari para peserta lain. Selain mencapai pemahaman yang lebih mendalam, bertanya dan menjawab dalam diskusi menyadarkan peserta bahwa usahanya untuk belajar mandiri diganjar dengan perasaan positif (meningkatkan kepercayaan diri terhadap kemampuan memahami materi ajar, merasa puas dan terkejut karena dapat membantu kesulitan belajar peserta lain, dan perasaan nyaman karena dibolehkan salah dalam belajar).
Jika proses belajar mandiri mendorong peserta untuk mandiri dalam mencapai pemahaman dasar. Belajar bersama memperdalam pemahaman (sasaran asli pembelajarannya) dan membangun motivasi untuk melanjutkan proses belajar mandiri selanjutnya. Semakin sering guru mengalami ini di Kelas Masa Kini, semakin cepat guru bisa mempraktikkannya sendiri di kelas mereka masing-masing.
Responses